Namanya
kesukaanku
Auranya
kehangatanku
Aku bertanya
pada bintang ‘apa kita bisa lebih dekat?’
Tapi bintang
hanya bergeming
Aku bertanya
pada bintang ‘kita terlalu jauh, apa kau akan terus disana?’
Tapi bintang
tetap bergeming
Bintang.
Aku menjawab
semua pertanyaannya tentang materi aljabar
Aku menjawab
semua pertanyaannya tentang reaksi kimia
Aku bertanya
pada bintang ‘apa aku bisa memilikimu?’
Tapi bintang
tak mengindahkan
Aku bertanya
pada bintang ‘apa kau bisa tak berdekatan dengan yang lain? Aku…cemburu’
Tapi bintang
masih tak mengindahkan
Bintang.
Aku melihat
senyum sempurnanya tapi seketika hilang begitu saja
Aku melihat binar
matanya tapi seketika redup begitu saja
Seperti
pertanyaan aku pada bintang
Seperti itupun
dirinya tak mengindahkan
Seperti harapan
aku pada bintang
Seperti itupun
dirinya menghempaskan
Seperti kagum
aku pada bintang
Seperti itulah
aku mengagumimu
Jauh tapi
selalu dapat terlihat
Tak terjangakau
tapi selalu dapat tersinar
Tak
terhitung berapa jumlahnya
Terlalu banyak
jenisnya
Aku ingin
jadi…bulan
Yang memberi
cahaya sinar terang
Yang menemani
hinggap hingga fajar
Yang selalu
ada disisi…selamanya
Takkan
terganti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.