“Gris! Kau baik-baik saja?” seseorang dari belakang mengagetkanku.
“ah kau Ken! Aku baik;)” jawabku. “Ibumu mengabariku tentang kondisimu hari
ini, apakah tidak sebaiknya kau istirahat di rumah Gris?” jawabnya lagi
khawatir. “Ah ibu. Aku baik-baik saja Ken! Tenanglah!:D” jawabku menyakinkannya
“Baiklah kalau begitu” jawab ken.
Seven months ago~
Sama seperti hari-hari berikutnya aku mencoba agar aku bias
melupakannya aku terus mencoba untuk tetap bersinar ketika Hans tidak di sini,
ketika dia menghilang. Dan aku terus berusaha untuk menerima Ken aku berusaha
untuk menyukainya. Setidaknya aku terus berusaha mengerti kenapa aku bisa
menyukainya dan sekaligus membencinya.
Aku mendengar berita dari banyak teman-temanku, Hans dan Ara akan
melanjutkan kuliah ke luar Negeri dan sepertinya mereka akan segera bertunangan
di sana. Aku menarik nafasku lega.. “Huuuuuuuh akhirnya dia akan pergi lagi,
haruskah aku melakukan ini?” aku mengingat perkataan Ken padaku, “Gris, jika
kamu benar-benar ingin Hans tau bagaimana perasaanmu selama ini, kau harus
mengatakan itu sekarang. Kamu tahu kita akan segera lulus dan melanjutkan studi
di tempat berbeda, tidak aka nada kesempatan lagi”
Aku berpikir sejenak, “haruskah aku lakukan itu? Jika aku memberitahu
Hans tentang perasaanku, dan jika dia menerimaku? Bagaimana dengan Ken dan Ara?
Bodoh! Itu mustahil! Baiklah! Aku telah memutuskan untuk menerima Ken di dalam
hidupku dan aku telah memutuskan untuk membiarkan Hans bahagia dengan
pilihannya. Lagipula kami berempat akan menjadi teman baik. Aku dengan Ken dan
Hans dengan Ara.” Batinku.
Pagi ini aku dan Ken mengantar Hans dan Ara ke bandara, mungkin ini
perpisahan yang akan lama, mereka akan menetap bersama keluarga masing-masing
di Inggris dalam waktu yang lama. Tapi yang jadi perhatikan pagi Hans, aku
merasakan ada sesuatu yang ingin dia sampaikan padaku, tapi lagi-lagi aku
berusaha untuk mengabaikan itu. “Ken! Gue akan sangat kangen sama lo ya! Lo
harus janji sama gue jaga Grisly!” salam Hans sembari memeluk Ken. “Aku juga
Gris! Aku sedikit gugup di sana ketika tidak ada orang sepertimu” kata Ara
memelukku erat. “Tenanglah, kau bersama Hans! Selalu hubungi aku, oke! Dan jaga
dirimu Ra” jawabku menenangkannya. Hans datang padaku dan tiba-tiba dia
memelukku erat.. *deg..deg..deg.. Ada apa ini? Bukankah aku sudah…. “Gris!
Tolong jaga dirimu di sini, maafkan aku gris maafkan aku yang baru menyadari
keberadaanmu selama ini. Gris.. aku mencintaimu” bisiknya lembut. Tiba-tiba ada
suara bising dan aku tidak bisa mendengar apa yang diucapkan Hans. “Hans! Kau juga sahabatku! Aku aku juga akan
merindukanmu” jawabku menebak-nebak jawabannya. “Baiklah kami pergi semuaaa,
bye!!!” kata Ara lalu berjalan menjauh. “Sampai jumpa Gris..” Ken sembari
melambaikan tangannya.
“Baiklah, ayo kita pulang Gris!”
kata Ken mengagetkan pandangaku. “Ayo! Tapi aku lapar Ken.. bisakah kita
ke Restoran sebentar” kataku dengan manja kepada Ken. “Hahaha dasar kau ini!
Oke, tapi kau janji akan makan banyak!?” katanya sembari berjalan
menggandengku. “Iya!! Aku berjanji, kau tidak tahu siapa aku?” jawabku lagi.
Ditengah perjalanan menuju restoran aku masih berpikir tentang apa yang tadi
Hans katakan padaku.
Tamat..
Terimakasih semua yang sempet baca ini ataupun hanya melihat, terimakasih tolong sarannya;;)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.