Kursi ketiga dari depan, pojok kanan
Mengfokuskan pandangan tepat pada layar
Tapi suara-suara itu makin menjadi
Kualihkan pandangan pada buku dalam pangkuan
Membaca materi kuliah profesi keguruan
Alih-alih membaca aku malah terjun bebas ke dalam pikiranku
Wajah yang tak asing lagi, seperti biasanya keluar dari
alam sadarku
Senyum yang selalu kulihat dari jauh
Tawa yang menggema tepat di samping telingaku
Juga mata yang menyipit kala kita cekikikkan
Aneh. Ini aneh.
Hanya dengan mengingat setiap detik aku melihatnya
Bisa langsung membangunkan malasku
Menggemparkan pikiran dan kesadaranku
Benar. Aku tak salah.
Menjadikanmu salah satu dari segelintar orang-orang yang
memotivasiku
Walau kaupun tak tahu sudah menyinariku
Sekarang. Saat ini.
Dimana kamu, wahai penggenggam pikiran
Sedang apa kamu, wahai penggenggam hati
Bersama siapa kamu, wahai penggenggam cinta dan cita-cita
Ah…! Beruntung aku yang menikmati kehadiranmu
Yang tak kasat mata
Hanya tergambar jelas di sebuah nama
Bernama kenangan
Terima kasih kepadamu
Yang tak henti-hentinya mencetuskan segenggam alasan juga
motivasi
Berjauhan takkan jadi penghalang
Karena kau selalu dihati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.