Terbatas salam tak dikenal
Terketuk sentuh
tak biasa
Terkapar nyata
di depan mata
Tersudut senyum
kian datar
Tanpa menatap,
melihat
Tanpa memanggil,
menyapa
Tanpa menjabat,
menyalam
Tanpa menoleh,
mengulum
Angkot menjadi
tempatnya
Pertemuan tak
terduga yang menduga-duga
Tak ada
perkataan yang terdengar
Hanya bahasa
tubuh tak terlihat yang melihat-lihat
Bangku terpojokyang
terpojokkan
Berhimpit tepi
yang tersepikan
Bergundah gerak
yang terbataskan
Bersisian tak
saling lirik
Bersentuhan tak
saling peduli
Dasar cowo
angkot!
Seenak jidat
menghabiskan oksigenku
Berdekatan bukanlah
kebiasaanku
Tak peduli
rona merah diwajahku
Tak peduli
dia mendengar raungan hatiku
Meneriaki ‘pergilah
dari dekatku secepatnya!!’
Dasar cowo
angkot!
Seabrek apa galon
wewangian yang kau tuangkan kebajumu
Menyeruak
indra penciumanku
Membuatku harus
menutupnya
Membuang jauh-jauh
wajahku yang hanya akan berjarak 20 centi saja
Ugh dasar
cowo angkot
Hampir saja
aku jatuh
Beruntung kau
pergi duluan
Bersama tas
punggungmu yang semakin menjauh
Apa aka nada
pertemuan selanjutnya?
Antara tak
rela dan lega…HEI!!aku ini kenapa??!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.