Oktober 24, 2014

Cowo Angkot


Terbatas salam tak dikenal
Terketuk sentuh tak biasa
Terkapar nyata di depan mata
Tersudut senyum kian datar

Tanpa menatap, melihat
Tanpa memanggil, menyapa
Tanpa menjabat, menyalam
Tanpa menoleh, mengulum

Angkot menjadi tempatnya
Pertemuan tak terduga yang menduga-duga
Tak ada perkataan yang terdengar
Hanya bahasa tubuh tak terlihat yang melihat-lihat

Bangku terpojokyang terpojokkan
Berhimpit tepi yang tersepikan
Bergundah gerak yang terbataskan
Bersisian tak saling lirik
Bersentuhan tak saling peduli

Dasar cowo angkot!
Seenak jidat menghabiskan oksigenku
Berdekatan bukanlah kebiasaanku
Tak peduli rona merah diwajahku
Tak peduli dia mendengar raungan hatiku
Meneriaki ‘pergilah dari dekatku secepatnya!!’

Dasar cowo angkot!
Seabrek apa galon wewangian yang kau tuangkan kebajumu
Menyeruak indra penciumanku
Membuatku harus menutupnya
Membuang jauh-jauh wajahku yang hanya akan berjarak 20 centi saja

Ugh dasar cowo angkot
Hampir saja aku jatuh
Beruntung kau pergi duluan
Bersama tas punggungmu yang semakin menjauh

Apa aka nada pertemuan selanjutnya?
Antara tak rela dan lega…HEI!!aku ini kenapa??!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.