Februari 02, 2016

Kepada Angin

Wanita itu ada di bawah pohon besar
Sambil memandang hamparan rumput hijau
Mengingat masa kecil yang tak pernah kesepian
Namun hari ini duduk sendirian-dia kesepian.

Kepada angin wanita ini ingin bercerita
Tentang pria yang ada dalam kata
Yang mengambil alih seluruh rasa
Juga ada dalam doa
Yang disebut seindah nada
Bagaimana harus berkata
Kalau lagi harapan telah sirna-dia telah pergi,
Semua berakhir tanpa suara
Dan pergi tanpa merasa
Pria itu membawa hati sang Wanita
Bagaiman mau berkata
Menoleh saja terasa sia-sia
Karena si pria sudah di sana
Jauh sekali rasanya

Lalu hari-hari jadi tak berwarna
Semakin jadi ketika tak ada tempat bercerita
Lalu wanita ini pergi untuk waktu yang lama
Menyembuhkan luka di dalam dada
Atau mencari bahagia di dalam jiwa

Sampai,
Wanita ini kembali dengan cerita
Habis sudah episode tanpa tawa
Karena kaki sudah mampu membawa raga
Karena hati sudah rapi ditata
Karena kesakitannya adalah awal bahagia

Dan,
Kepada angin wanita ini ingin bercerita
Tentang seseorang yang dekat di mata
Yang akhir-akhir ini dating tanpa kata
Meninggalkan senyum yang lama tiada
Bagaiaman harus berkata
Menatap saja tidak kuasa
Malah diam-diam tertawa
Kelakuannya sungguh luar biasa
Mungkin sudah lama tak jumpa
Dengan seorang seperti dia
Mengambil alih seluruh dunia
Yang semakin sulit wanita ini tata
Bagaimana mau berkata
Mulut saja sulit bersuara
Malah bunyi gedebum debaran dada

Kepada pria di ujung sana 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.