September 30, 2013

Karena sebuah Dasi







Setelah berabad-abad di lihat dari kalender hati. Kami tak kunjung bertatap muka dan tak sempat berbicara empat mata.
Bahkan seperti orang asing dari masing-masing negara, kami tak saling mengenal satu sama lain.
Jarak dan keadaan adalah yang paling jahat padaku. Namun hati, hati?
Hatiku takkan mampu terpisah, bagaimanapun jahatnya keadaan.
Keadaan memang jauh berbeda,
Kau bersamanya dan aku?
Tentu aku bersama banyanganmu.

Kau pergi dan menjauh, tapi tidak banyanganmu
Dia di sini bermain bersamaku, senang rasanya bersama banyanganmu.
Pagi ini otakku dipenuhi pikiran,
sampai pada akhirnya suaramu membuyarkan pikiranku.
Tidakkah kau berpikir?
Dengan mudahnya kau usik lamunanku
Dengan mudahnya kau hentikan langkahku dan berkata “lo punya dasi gak?”

Waktu terasa berhenti sejenak,
untuk pertama kalinya orang yang menjalin pertemanan singkat denganku,
orang yang mengisi hati dan pikiranku.
Orang yang selalu kuharapkan dan orang yang pernah berkata “Lo temen terbaik gue!!!” berbicara kepadaku lagi…..

Mustahil rasanya… kamu,,
Kuteruskan langkahku lalu menengok kearahnya sesekali.
“Kenapa aku tidak membawa dasi????!!!!” gumamku
Aku tersenyum kecil, kelenjar adrenalinku memuncak. Aku rasa aku akan sedikit gila.
Aahhhhh!!!! Bagaimana bisa dia berbicara kepadaku???!!

Setelah sekian lama dia biarkan aku berpikir buruk tentangnya,
lewat alasan yang kurang begitu jelas
Pikiranku dipenuhi kenegatifan….
Dia marah padaku, dia tak ingin mengenalku lagi,
dia meremehkanku
dia membicarakan hal buruk tentangku
dia mempermainkanku.
Rasanya tak ingin mengulang memori lama, saat kami masih berteman.
Siapa yang tak merasakan apa-apa saat seorang teman laki-lakimu yang setiap malam mengsmsmu dan memintamu untuk mengajarinya materi pelajaran sulit?
Perempuan mana yang tak merasakan apa-apa saat laki-laki itu mengirim sms dengan banyak tanda love, katakan padaku!

Entahlah, kau memang telah bersamanya namun kau membawa hatiku ikut bersamamu.
Bagaimana aku bisa terima?
Entahlah, tapi kau benar-benar asing bagiku.
Pelajaran hari ini adalah aku akan terus membawa dasi aku juga akan mengingat hari ini.
Dan kau…

Untukmu, kau harus mengingatku! Kau harus ingat perjuangan kita belajar lewat sms sampai tengah malam.
Kau harus ingat bagaimana aku bisa merasakan kebahagiaanmu saat bersamaku. Kau harus tetap dihatiku teman.
Untuk orang yang pernah berkata padaku “Lo temen terbaik gue”
dari orang yang selalu meminta hatinya untuk dikembalikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.